Sabtu, 27 Oktober 2012

Shooting Star

(Shooting Star)

       Many people believe that, if they saw a shooting star and make ​​a wish, then their wish will be granted. The phenomenon of a shooting star, is already inherent in the general population, regardless of whether it's right or not it is returned to each individual.
       But if we examine together, a shooting star is not a star that falls, but the meteor that fell to earth and cause light because ram pressure when meteoroids enter the atmosphere .. Meteors that very bright, brighter than Venus sightings are referred to as bolide.
       If a meteoroid does not burn out on their way in the atmosphere and reach the earth's surface, the resulting object is called a meteorite. Meteors hit the Earth or other objects can be formed impact crater.

Bintang Jatuh

(Bintang jatuh)
      Banyak masyarakat yang percaya bahwa, jika mereka melihat bintang jatuh dan membuat permintaan, maka permintaan itu akan terkabul. Fenomena bintang jatuh, memang sudah melekat pada diri masyarakat kebanyakan, terlepas dari benar atau tidaknya itu dikembalikan kepada masing-masing individunya.  
      Tetapi jika kita teliti bersama, bintang jatuh bukanlah sebuah bintang yang jatuh, tetapi meteor yang jatuh ke bumi dan menimbulkan cahaya karena tekanan ram pada saat meteoroid memasuki atmosfer.Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
      Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.

Rabu, 24 Oktober 2012

Youth Pledge


        Youth Pledge is a promise sworn by the youth in Indonesia. Youth Pledge is authentic evidence that on October 28, 1928 the Indonesian nation was born, therefore it should be the people of Indonesia momentum commemorate October 28 as the day of birth of the Indonesian nation. Formulation Congress Youth Pledge was written on a piece of paper Moehammad Yamin offered to Soegondo when Mr. Sunario middle of a speech at the last session of Congress.
        Text of Youth Pledge was read on October 28, 1928 located at Jalan Kramat Raya, Central Jakarta 106 number, which is now the Museum of the Youth Pledge. 
     In Indonesian, with the original spelling, the pledge reads:
Pertama
  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kedoea
  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
     In English:
Firstly
  We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one motherland, Indonesia.
Secondly
  We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one nation, the nation of Indonesia.
Thirdly
  We the sons and daughters of Indonesia, uphold the language of unity, Indonesian.


      Pemoeda Congress Committee consists of :
Chairman: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Vice Chairman: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Secretary: Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Treasurer: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Helper I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Helper II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Helper III: Senduk (Jong Celebes)
Helper IV: John Leimena (yong Ambon)
Helper V: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Participants: 71 people

Sumpah Pemuda

      Sumpah Pemuda adalah janji yang diikrarkan para pemuda di Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. 
      Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda. Isi Teks Sumpah Pemuda dengan ejaan aslinya :
 Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
 Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
 Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

      Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta : 71 orang

Selasa, 23 Oktober 2012

Halloween (English Language)

      Halloween is a tradition of celebration the night of Oct. 31, the most celebrated by the western countries. Halloween comes from Samhain festival that celebrated the ancient Celtic people. The festival of Samhain is a celebration of the end of the harvest season in Gaelic culture, and is sometimes called the "Celtic New Year". People who embrace paganism Kelt hereditary festival used the occasion to slaughter animals and hoard food in preparation for winter. Gael Nation ancients believed that on October 31, dividing the world of the dead and the living to be open. The dead endanger people living with the disease and damage crops.

      The tradition of Halloween was brought to America by the Irish immigrants who experienced famine in the 1840s. The tradition of "trick-or-treat" is derived from the culture of the nation's ninth-century Europe. They celebrate the spirit by November 2 by walking from village to village to collect cakes spirit in the form of bread with currants. The more cakes they can be more also sent a prayer for the family of the dead from the giver cake.

Halloween (Bahasa Indonesia)


      Halloween adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 oktober yang kebanyakan dirayakan oleh negara barat. Halloween berasal dari festival Samhain yang dirayakan orang Kelt zaman kuno. Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panendalam kebudayaan orang Gael, dan kadang-kadang disebut "Tahun Baru Kelt". Orang Kelt yang menganut paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen.


      Tradisi Halloween ini dibawa ke Amerika oleh para imigran Irlandia yang mengalami bencana kelaparan di tahun 1840-an. Tradisi trick-or-treat ini berasal dari budaya bangsa Eropa abad ke sembilan. Mereka merayakan hari roh tiap tanggal 2 November dengan cara berjalan dari desa ke desa untuk mengumpulkan kue roh yang berupa roti dengan kismis. Semakin banyak kue yang mereka dapat akan semakin banyak juga do’a yang terkirim untuk  keluarga yang sudah meninggal dari si pemberi kue.

Kamis, 18 Oktober 2012

Gamelan (English Language)

        Gamelan is a musical ensemble (band), which combines the sound of the gong, kenong, kendang, saron, bonang, rebab, gambang, siter, suling, etc. Gamelan word itself comes from the Javanese "gamel" which means hitting or beating, followed by the suffix "an" which makes nouns. Gamelan is surely not a foreign music. Its popularity has penetrated every continent, and has created new music of jazz-gamelan, gave birth to the institution as a learning space and the expression of gamelan music, to produce famous gamelan musicians. Gamelan music instrument can now be enjoyed in many parts of the world, but Yogyakarta is the most appropriate place to enjoy gamelan it since you can enjoy the original version.
(Gamelan of Yogyakarta)
        Gamelan that grow in Yogyakarta is Gamelan Jawa, a different form of gamelan Balinese gamelan or Sundanese gamelan. Javanese gamelan has a softer tone and slow, in contrast to the smart Balinese gamelan and Sundanese gamelan highly dominated lilting voice and flute. The difference is reasonable, since Java has a view of life that is expressed in the rhythm of gamelan music.
        Occurrences gamelan preceded by Hindu-Buddhist culture that dominated Indonesia at the beginning of of recording history, which also represents the original art of Indonesia. Instrument developed to shape up like this in the days of the Majapahit Kingdom. In contrast with the music of India, the only impact to the Indian-ness in gamelan music is how to sing. In Javanese mythology, the gamelan was created by Sang Hyang Guru in Saka Era, the god who controlled all the land of Java, with a castle on the mountain Mahendra in Medangkamulan (now called Gunung Lawu). Sang Hyang Guru first created gong to summon the gods. For a more specific message and then create two gongs, and finally formed gamelan set.
        The description of the first ensemble of musical instruments found at the Borobudur Temple, Magelang, Central Java, which has stood since the 8th century. Musical instruments such as bamboo flute, bells, drums in various sizes, harp, stringed musical instrument that is swiped and learned, is found in the relief. However, little was found elements of metal musical instruments. However, relief of the instrument is said to be the origin of the gamelan.
        Gamelan music is a combination of the influence of foreign art diversity. Linkages not the tone of Chinese, Southeast Asian musical instruments, drum band and rocking music from India, bowed strings from the Middle East, Europe and even the military style that we hear the traditional music of Java and Bali today.
(Baliness Gamelan)
        The interaction component is loaded with melody, rhythm and timbre of musical greatness maintain Balinese gamelan orchestra. The pillars of this music brings together a variety of Balinese rural community character that became the order of the typical music that is an inseparable part of daily life.

Gamelan (Bahasa Indonesia)

        Gamelan adalah ensembel musik (grup musik) yang memadukan bunyi gong, kenong, kendang, saron, bonang, rebab, gambang, siter, suling, dll. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul atau menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.         Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.
(Gamelan Yogyakarta)
        Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
        Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarangGunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
        Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi BorobudurMagelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
        Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
        Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
(Gamelan Bali)

Rabu, 17 Oktober 2012

Dance Jaipong

(Jaipong)
        Jaipong is a traditional Sundanese dance, this dance was invented in the 1960's by an artist from Bandung, Gugum Gumbira, which aims to create a type of music and social dance which unearthed from archipelago's folk wealth art .  especially in West Java. Although Jaipong include to a relatively new dance creations, Jaipongan developed based on folk arts that have been developed previously, such as Ketuk Tilu, Kliningan and Ronggeng.
        Before this form of performing arts appear, there are some influences behind the formation of this social dance. In West Java for example, social dance is the influence of the Ball Room, which is usually in dance-dance association could not be separated from the presence of dancer and pamogoran.
        Ronggeng in social dance is no longer used for the ceremony, but for entertainment or a way of hanging out. Existence dancer in the performing arts has an appeal that invites sympathy for the pamogoran. For example in Ketuk Tilu dance is so well known by the Sundanese people, estimated this art popular around the year 1916.
        As the folk performing arts, this art is only supported by simple elements, such as waditra which includes fiddle, drums, two kulanter, three percussion, and gongs. Similarly, the dance movements that do not have a standard pattern of motion, a simple costume dancer as a reflection of democracy.
        Along with the fading of types of art on top,  former pamogoran turning his attention to the Kliningan performing arts, which in the Northern Coast of West Java (Karawang, Bekasi, Subang, Purwakarta, Indramayu) known as Bajidoran Kliningan a pattern of dance performances and events have in common with art before. In the meantime, the existence of dance in Topeng Banjet quite popular, especially in Karawang, where some Bajidoran motion patterns extracted from the Topeng Banjet dance. In choreographic dance is still reveals patterns tradition (Ketuk Tilu) that contains elements of the bukaan movements, pencugan, nibakeun and some range of motion, which in turn became the basis of the creation of dance Jaipongan.

(Jaipong)
       

Tari Jaipong

(Jaipong)
        Jaipong adalah sebuah tarian tradisional masyarakat sunda Tari ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, yang bertujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. Meskipun termasuk seni tari kreasi yang relatif baru, jaipongan dikembangkan berdasarkan kesenian rakyat yang sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta Ronggeng.
        Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi terbentuknya tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran.
        Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916.
        Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
        Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Subang, Purwakarta, Indramayu) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya. Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan.

(Jaipong)

Minggu, 14 Oktober 2012

Anime (English Language)

      Anime (アニメ) is the absorption of the word "Animation". Anime is a Japanese term for animation. Although the anime is basically not meant specifically for Japanese animation, but most people use the word to distinguish between animated films made ​​in Japan and non-Japanese.
      History of animation work done in Japan beginning with First Experiments in Animation by Bokoten Shimokawa, Koichi Junichi, and Kitayama Seitaro in 1913. Then followed a short film works Oten Shimokawa, titled Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki were completed in 1917 and is the first anime, but still a "silent movie".
(Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki)
      In 1927, the United States managed to create animations by using sound (just background music). Japan then follow the steps, and the first anime to use the sound of music is Kujira, Ofuji Noburo's work. While the first anime that "talk" is titled kuro Nyago a duration of 90 second.

(Kuro Nyago)
      Until the 1960's, anime on television are geared mostly for children. New changes started to occur in the era of the 1970s. Lupin Sensei's anime, called Monkey Punch became anime intended for mature audiences by presenting adult humor and slapstick violence.
Entering the era of the 1980s, anime increasingly popular and more film producers are trying to meet the wishes of the people. This growth is further supported by the emergence of a video cassette media. With the VCR technology, people can obtain their favorite anime in the form of video. It is then encouraged the emergence of an anime version of the video that are sold directly to the public without having first aired on television or known as the OVA (Original Video Animation).


Selasa, 09 Oktober 2012

Anime (Bahasa Indonesia)

      Anime (アニメ) merupakan bahasa serapan dari bahasa inggris "Animation". Anime adalah sebutan untuk animasi khas Jepang. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.
      Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek  karya Oten Shimokawa berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki yang selesai pada tahun 1917 dan merupakan anime pertama, tetapi masih berupa "film bisu".
(Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki)
      Pada tahun 1927, Amerika Serikat berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (hanya background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang "berbicara" adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago yang berdurasi 90 detik.
(Kuro  Nyago)
      Sampai tahun 1960-an, anime di televisi kebanyakan masih ditujukan untuk anak-anak. Perubahan baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punch yaitu Lupin Sansei menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence.
      Memasuki era 1980-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu atau dikenal dengan istilah OVA (Original Video Animation)