Jumat, 07 Desember 2012

Phobia (English Language)

     A phobia is an excessive fear of something. People with phobias have strong feelings of fear despite the irrational fear of something, that's why the phobia can be said to hamper the lives of people who have it.
     Under normal circumstances everyone has the ability to control fear. However, when a person is exposed continuously to the subject of phobias, it could potentially lead to fixation. Fixation is a mental condition where a person becomes locked, which is caused by the inability of the people concerned in controlling his fear
     Someone who is experiencing mental growth fixation will have emotional difficulties later in the day. That is because the person does not have the right channel emotional release. Every time a person interacts with other phobias will automatically feel anxious and to be comfortable then the most convenient and fast is to retreat back to a state of fixation.
Social phobia
      Social phobia, also known as social anxiety disorder, social phobia is the fear of being watched and humiliated in public. This manifests as shyness and discomfort in social situations very excessive.
Specific phobias
      Specific phobia is characterized by an irrational fear will object or situation. These disorders include medical disorder most often found, however, most cases is mild and does not need treatment. There are many kinds of phobias are named after the goods or circumstances. When dealing with an object or situation, a person with a phobia will experience feelings of panic, sweating, trying to get away, it's hard to breathe and palpitations.

Fobia (Bahasa Indonesia)

      Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal. Para penderita fobia sangat kuat perasaan takutnya meski pun ketakutan terhadap sesuatu tersebut irasional, karena itu fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya.
     Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya
     Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali" kepada keadaan fiksasi. 
Fobia Sosial
     Fobia sosial dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan akan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi sebagai rasa malu dan tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial.
Fobia Spesifik
     Fobia spesifik ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan. Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau situasi tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat, berusaha menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar.

Selasa, 13 November 2012

Yggdrasil (English Language)

      In Norse mythology, Yggdrasil (Old Norse language) is a tree of life, a giant tree tree are very large and sacred that connects the nine worlds in Norse cosmology. At the branch located Asgard, Vanaheim and Alfheim. In the trunk located the human world called Midgard, which Jotunheim (the world of giants) are also in the vicinity, and underneath lies Nidhavellir also called Svartálfheim. The three roots penetrating the three worlds are named Hel, Niflheim, and Muspelheim, although only the first world earn springs Yggdrasil.
      Yggdrasil appears in mythology Ragnarok. In the mythology, only two men who managed to escape from Ragnarok, named Lif and Lifthrasir, taking refuge in the branches of Yggdrasil. Where they live from moisture and protected by the tree.

Yggdrasil (Bahasa Indonesia)

      Dalam mitologi NordikYggdrasil (bahasa Norwegia kuno) adalah pohon kehidupan, pohon raksasa yang sangat besar dan keramat yang menghubungkan sembilan dunia dalam kosmologi Nordik. Pada cabangnya terletak ÁsgardVanaheim, dan Álfheim. Pada batangnya terletak dunia manusia yang bernama Midgard, yang mana Jötunheim (dunia para raksasa) juga berada di sekitarnya, dan di bawahnya terletak Nidhavellir yang juga disebut Svartálfheim. Ketiga akarnya menembus tiga dunia yang bernama HelNiflheim, dan Muspelheim, meskipun hanya dunia pertama yang memperoleh mata air Yggdrasil.
      Yggdrasil muncul dalam mitologi Ragnarök. Dalam mitologi tersebut, hanya dua manusia yang berhasil menyelamatkan diri dari Ragnarök, bernama Lif dan Lifthrasir, yang berlindung pada cabang Yggdrasil. Dimana mereka hidup dari embun dan dilindungi oleh pohon tersebut.

Sabtu, 10 November 2012

Wayang Golek (English Language)

(Wayang Golek or
Marionette Puppet)
      Wayang Golek or Marionette Puppet is an art puppet show made ​​of wood, which is particularly popular in the Land of Pasundan. Wayang is a form of folk theater that very popular. People often associate the word "puppet" and "shadow", as seen from a puppet show put on screen, where images appear.
      The origin of the wayang golek is not known for certain because there is no complete information, whether written or oral. Attendance of wayang golek can not be separated from the wayang kulit (shadow puppet) because wayang golek is a progression of wayang kulit.
      Birth of wayang golek was initiated by Dalem Karang Anyar (Wiranata Koesoemah III) at the end of his tenure. At that time, he ordered Ki Darman that live in Cibiru, Ujung Berung, to make puppets out of wood. Forms of puppets made ​​originally shaped flat and patterned on the shadow puppets. However, the further development, at the instigation of Dalem, Ki Darman made rounded wayang golek, not much different from the wayang golek now. In Priangan itself known at the beginning of the 19th century. Introduction of Sundanese people with wayang golek is possible since the opening Daendels highway linking the coast with the mountainous Priangan.. Originally wayang golek in Priangan using the Java language. However, after the Sundanese smart performer, the language used is the sundanese language.

Wayang Golek (Bahasa Indonesia)

(Wayang Golek)
      Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah PasundanWayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan.
      Asal mula wayang golek tidak diketahui secara jelas karena tidak ada keterangan lengkap, baik tulisan maupun lisan. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek merupakan perkembangan dari wayang kulit.
      Kelahiran wayang golek diprakarsai oleh Dalem Karang Anyar (Wiranata Koesoemah III) pada masa akhir jabatannya. Waktu itu Dalem memerintahkan Ki Darman yang tinggal di Cibiru, Ujung Berung, untuk membuat wayang dari kayu. Bentuk wayang yang dibuatnya semula berbentuk gepeng dan berpola pada wayang kulit. Namun, pada perkembangan selanjutnya, atas anjuran Dalem, Ki Darman membuat wayang golek yang membulat tidak jauh berbeda dengan wayang golek sekarang. Di daerah Priangan sendiri dikenal pada awal abad ke-19. Perkenalan masyarakat Sunda dengan wayang golek dimungkinkan sejak dibukanya jalan raya Daendels yang menghubungkan daerah pantai dengan Priangan yang bergunung-gunung. Semula wayang golek di Priangan menggunakan bahasa Jawa. Namun, setelah orang Sunda pandai mendalang, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda.

Kamis, 08 November 2012

Japanese Honorific

San
    San is the most commonplace honorific, and is a title of respect typically used between equals of any agealmost universally added to a person's name, in both formal and informal contexts.
Chan 
    Chan is used (but is not limited) to babies, young children, grandparents and teenage girls. It may also be used towards cute animals, lovers, close friends, any youthful woman, or between friends. It can be used for males in some circumstances, but in general this use is rather condescending or intimate. Using chan with a superior's name is considered to be condescending and rude.
Bō
   Bō is another diminutive that expresses endearment. Like "chan", it is used for babies and young children, but is exclusively used for boys instead of girls.
Kun
    Kun is used by persons of senior status in addressing or referring to those of junior status, or by anyone when addressing or referring to male children or male teenagers, or among male friends.
Sama
    Sama is a markedly more respectful version of san. It is used mainly to refer to people much higher in rank than oneself, toward one's customers, and sometimes toward people one greatly admires.
Senpai
    Senpai is used to address or refer to one's senior colleagues in a school, a dojo, sports club.
Sensei
    Sensei is used to refer to or address teachers, doctors, politicians, lawyers, and other authority figures.
Shi
    Shi is used in formal writing, and sometimes in very formal speech, for referring to a person who is unfamiliar to the speaker, typically a person known through publications whom the speaker has never actually met.

Selasa, 06 November 2012

Korean Honorific

Nim : A formal way of addressing someone typically older and / or more respected then you
Ssi : A formal way of addressing someone you do not know or are unfamiliar with
Nuna : A friendly way of addressing an older woman near your age if you're a guy
Hyung : A friendly way of addressing an older man near your age if you're a guy
Unni : A friendly way of addressing an older woman near your age if you're a girl
Oppa :  A friendly way of addressing an older man near your age if you're a girl
Ajumma : Older woman typically aged between mid/late 30's - early 50's. Calling someone younger than mid 30's this is rather offensive
Ajussi : Older man typically aged between mid/late 30's - early 50's. Korean men, especially those in their 30's , prefer to be called hyung / oppa by those younger than him rather than Ajussi
Sunbae : Used to address senior colleagues or mentor figure, e.g. students referring to or addressing more senior students
Hubae : Used to refer to juniors.
Naeuri : Was used by commoners in the Joseon Dynasty to refer to people of higher status but below "His Excellency"
Seonsaeng : Commonly translated as "Teacher", has much more formality and is used to show respect to the addressee.

Senin, 05 November 2012

Green Canyon (English Language)

(Green Canyon)
      Green Canyon is an attraction located in the village of Kertayasa, District Cijulang, Ciamis, West Java, Indonesia. Actually, this place has a real name Cukang Taneuh. Green Canyon name itself was popularized by a French citizen in 1993. While Cukang Taneuh has meaning land bridge. That's because over the valley and ravine Green Canyon there is a bridge of land used by farmers around there to get to their gardens.
      This amazing attraction is actually a flow of the river Cijulang passing through the cave full of beauty and charm of it's stalaktif and stalagmite. Moreover this area also flanked by two hills, as well with many rocks and grove of trees. Everything was formed as a natural painting is so unique and so challenging to discover.

Green Canyon (Bahasa Indonesia)


(Green Canyon)
      Green Canyon adalah sebuah objek wisata yang terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Sebenarnya tempat ini mempunyai nama asli  Cukang Taneuh. Nama Green Canyon sendiri dipopulerkan oleh seorang warga Perancis pada tahun 1993. Sedangkan Cukang Taneuh mempunyai arti jembatan tanah. Hal itu dikarenakan di atas lembah dan jurang Green Canyon terdapat jembatan dari tanah yang digunakan oleh para petani di sekitar sana untuk menuju kebun mereka.
      Objek wisata mengagumkan ini sebenarnya merupakan aliran dari sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan stalakmitnya. Selain itu daerah ini juga diapit oleh dua bukit, juga dengan banyaknya bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Semuanya itu membentuk seperti suatu lukisan alam yang begitu unik dan begitu menantang untuk dijelajahi.

Kamis, 01 November 2012

Muse (English Language)


         Muse is an alternative rock band from England. The band was formed in Devon, in 1994. Muse has a music genre that combines rock, progressive rock, classical music, and electronics. Muse's three-member, namely Matthew Bellamy (vocals, guitar, piano, keytar), Chris Wolstenholme (bass, backing vocals, keyboards, guitar) and Dominic Howard (drums, percussion).
         Muse have released six albums recorded as follows:
- Showbiz (1999)
- Origin of Symmetry (2001)
- Absolution (2003)
- Black Holes & Revelations (2006)
- The Resistance (2009)
- The 2nd Law (2012)
         Muse have won many awards, which in total accounted for 36 awards from 97 nominations.

Muse (Bahasa Indonesia)


(Personil Muse)
            Muse adalah grup musik rock alternatif asal Inggris. Band ini dibentuk di Devon pada tahun1994. Muse memiliki genre musik yang memadukan rockrock progresifmusik klasik, dan elektronika. Muse beranggotakan tiga orang, yaitu Matthew Bellamy (vokal, gitar, piano, keytar), Chris Wolstenholme (bass, backing vokal, keyboard, gitar) dan Dominic Howard(drum, perkusi).
      Muse telah merilis enam album rekaman yaitu :
- Showbiz (1999)

- Origin of Symmetry (2001)
- Absolution (2003)
- Black Holes & Revelations (2006)
- The Resistance (2009)
- The 2nd Law (2012)
      Muse telah memenangkan banyak penghargaan, yang keseluruhannya berjumlah 36 penghargaan dari 97 nominasi.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Shooting Star

(Shooting Star)

       Many people believe that, if they saw a shooting star and make ​​a wish, then their wish will be granted. The phenomenon of a shooting star, is already inherent in the general population, regardless of whether it's right or not it is returned to each individual.
       But if we examine together, a shooting star is not a star that falls, but the meteor that fell to earth and cause light because ram pressure when meteoroids enter the atmosphere .. Meteors that very bright, brighter than Venus sightings are referred to as bolide.
       If a meteoroid does not burn out on their way in the atmosphere and reach the earth's surface, the resulting object is called a meteorite. Meteors hit the Earth or other objects can be formed impact crater.

Bintang Jatuh

(Bintang jatuh)
      Banyak masyarakat yang percaya bahwa, jika mereka melihat bintang jatuh dan membuat permintaan, maka permintaan itu akan terkabul. Fenomena bintang jatuh, memang sudah melekat pada diri masyarakat kebanyakan, terlepas dari benar atau tidaknya itu dikembalikan kepada masing-masing individunya.  
      Tetapi jika kita teliti bersama, bintang jatuh bukanlah sebuah bintang yang jatuh, tetapi meteor yang jatuh ke bumi dan menimbulkan cahaya karena tekanan ram pada saat meteoroid memasuki atmosfer.Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
      Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.

Rabu, 24 Oktober 2012

Youth Pledge


        Youth Pledge is a promise sworn by the youth in Indonesia. Youth Pledge is authentic evidence that on October 28, 1928 the Indonesian nation was born, therefore it should be the people of Indonesia momentum commemorate October 28 as the day of birth of the Indonesian nation. Formulation Congress Youth Pledge was written on a piece of paper Moehammad Yamin offered to Soegondo when Mr. Sunario middle of a speech at the last session of Congress.
        Text of Youth Pledge was read on October 28, 1928 located at Jalan Kramat Raya, Central Jakarta 106 number, which is now the Museum of the Youth Pledge. 
     In Indonesian, with the original spelling, the pledge reads:
Pertama
  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kedoea
  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
  Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
     In English:
Firstly
  We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one motherland, Indonesia.
Secondly
  We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one nation, the nation of Indonesia.
Thirdly
  We the sons and daughters of Indonesia, uphold the language of unity, Indonesian.


      Pemoeda Congress Committee consists of :
Chairman: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Vice Chairman: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Secretary: Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Treasurer: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Helper I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Helper II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Helper III: Senduk (Jong Celebes)
Helper IV: John Leimena (yong Ambon)
Helper V: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Participants: 71 people

Sumpah Pemuda

      Sumpah Pemuda adalah janji yang diikrarkan para pemuda di Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. 
      Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda. Isi Teks Sumpah Pemuda dengan ejaan aslinya :
 Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
 Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
 Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

      Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta : 71 orang

Selasa, 23 Oktober 2012

Halloween (English Language)

      Halloween is a tradition of celebration the night of Oct. 31, the most celebrated by the western countries. Halloween comes from Samhain festival that celebrated the ancient Celtic people. The festival of Samhain is a celebration of the end of the harvest season in Gaelic culture, and is sometimes called the "Celtic New Year". People who embrace paganism Kelt hereditary festival used the occasion to slaughter animals and hoard food in preparation for winter. Gael Nation ancients believed that on October 31, dividing the world of the dead and the living to be open. The dead endanger people living with the disease and damage crops.

      The tradition of Halloween was brought to America by the Irish immigrants who experienced famine in the 1840s. The tradition of "trick-or-treat" is derived from the culture of the nation's ninth-century Europe. They celebrate the spirit by November 2 by walking from village to village to collect cakes spirit in the form of bread with currants. The more cakes they can be more also sent a prayer for the family of the dead from the giver cake.

Halloween (Bahasa Indonesia)


      Halloween adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 oktober yang kebanyakan dirayakan oleh negara barat. Halloween berasal dari festival Samhain yang dirayakan orang Kelt zaman kuno. Festival Samhain merupakan perayaan akhir musim panendalam kebudayaan orang Gael, dan kadang-kadang disebut "Tahun Baru Kelt". Orang Kelt yang menganut paganisme secara turun temurun menggunakan kesempatan festival untuk menyembelih hewan ternak dan menimbun makanan untuk persiapan musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa tanggal 31 Oktober, pembatas dunia orang mati dan dunia orang hidup menjadi terbuka. Orang mati membahayakan orang hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen.


      Tradisi Halloween ini dibawa ke Amerika oleh para imigran Irlandia yang mengalami bencana kelaparan di tahun 1840-an. Tradisi trick-or-treat ini berasal dari budaya bangsa Eropa abad ke sembilan. Mereka merayakan hari roh tiap tanggal 2 November dengan cara berjalan dari desa ke desa untuk mengumpulkan kue roh yang berupa roti dengan kismis. Semakin banyak kue yang mereka dapat akan semakin banyak juga do’a yang terkirim untuk  keluarga yang sudah meninggal dari si pemberi kue.

Kamis, 18 Oktober 2012

Gamelan (English Language)

        Gamelan is a musical ensemble (band), which combines the sound of the gong, kenong, kendang, saron, bonang, rebab, gambang, siter, suling, etc. Gamelan word itself comes from the Javanese "gamel" which means hitting or beating, followed by the suffix "an" which makes nouns. Gamelan is surely not a foreign music. Its popularity has penetrated every continent, and has created new music of jazz-gamelan, gave birth to the institution as a learning space and the expression of gamelan music, to produce famous gamelan musicians. Gamelan music instrument can now be enjoyed in many parts of the world, but Yogyakarta is the most appropriate place to enjoy gamelan it since you can enjoy the original version.
(Gamelan of Yogyakarta)
        Gamelan that grow in Yogyakarta is Gamelan Jawa, a different form of gamelan Balinese gamelan or Sundanese gamelan. Javanese gamelan has a softer tone and slow, in contrast to the smart Balinese gamelan and Sundanese gamelan highly dominated lilting voice and flute. The difference is reasonable, since Java has a view of life that is expressed in the rhythm of gamelan music.
        Occurrences gamelan preceded by Hindu-Buddhist culture that dominated Indonesia at the beginning of of recording history, which also represents the original art of Indonesia. Instrument developed to shape up like this in the days of the Majapahit Kingdom. In contrast with the music of India, the only impact to the Indian-ness in gamelan music is how to sing. In Javanese mythology, the gamelan was created by Sang Hyang Guru in Saka Era, the god who controlled all the land of Java, with a castle on the mountain Mahendra in Medangkamulan (now called Gunung Lawu). Sang Hyang Guru first created gong to summon the gods. For a more specific message and then create two gongs, and finally formed gamelan set.
        The description of the first ensemble of musical instruments found at the Borobudur Temple, Magelang, Central Java, which has stood since the 8th century. Musical instruments such as bamboo flute, bells, drums in various sizes, harp, stringed musical instrument that is swiped and learned, is found in the relief. However, little was found elements of metal musical instruments. However, relief of the instrument is said to be the origin of the gamelan.
        Gamelan music is a combination of the influence of foreign art diversity. Linkages not the tone of Chinese, Southeast Asian musical instruments, drum band and rocking music from India, bowed strings from the Middle East, Europe and even the military style that we hear the traditional music of Java and Bali today.
(Baliness Gamelan)
        The interaction component is loaded with melody, rhythm and timbre of musical greatness maintain Balinese gamelan orchestra. The pillars of this music brings together a variety of Balinese rural community character that became the order of the typical music that is an inseparable part of daily life.

Gamelan (Bahasa Indonesia)

        Gamelan adalah ensembel musik (grup musik) yang memadukan bunyi gong, kenong, kendang, saron, bonang, rebab, gambang, siter, suling, dll. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul atau menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.         Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah anda bisa menikmati versi aslinya.
(Gamelan Yogyakarta)
        Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
        Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarangGunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
        Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi BorobudurMagelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.
        Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
        Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
(Gamelan Bali)

Rabu, 17 Oktober 2012

Dance Jaipong

(Jaipong)
        Jaipong is a traditional Sundanese dance, this dance was invented in the 1960's by an artist from Bandung, Gugum Gumbira, which aims to create a type of music and social dance which unearthed from archipelago's folk wealth art .  especially in West Java. Although Jaipong include to a relatively new dance creations, Jaipongan developed based on folk arts that have been developed previously, such as Ketuk Tilu, Kliningan and Ronggeng.
        Before this form of performing arts appear, there are some influences behind the formation of this social dance. In West Java for example, social dance is the influence of the Ball Room, which is usually in dance-dance association could not be separated from the presence of dancer and pamogoran.
        Ronggeng in social dance is no longer used for the ceremony, but for entertainment or a way of hanging out. Existence dancer in the performing arts has an appeal that invites sympathy for the pamogoran. For example in Ketuk Tilu dance is so well known by the Sundanese people, estimated this art popular around the year 1916.
        As the folk performing arts, this art is only supported by simple elements, such as waditra which includes fiddle, drums, two kulanter, three percussion, and gongs. Similarly, the dance movements that do not have a standard pattern of motion, a simple costume dancer as a reflection of democracy.
        Along with the fading of types of art on top,  former pamogoran turning his attention to the Kliningan performing arts, which in the Northern Coast of West Java (Karawang, Bekasi, Subang, Purwakarta, Indramayu) known as Bajidoran Kliningan a pattern of dance performances and events have in common with art before. In the meantime, the existence of dance in Topeng Banjet quite popular, especially in Karawang, where some Bajidoran motion patterns extracted from the Topeng Banjet dance. In choreographic dance is still reveals patterns tradition (Ketuk Tilu) that contains elements of the bukaan movements, pencugan, nibakeun and some range of motion, which in turn became the basis of the creation of dance Jaipongan.

(Jaipong)
       

Tari Jaipong

(Jaipong)
        Jaipong adalah sebuah tarian tradisional masyarakat sunda Tari ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, yang bertujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. Meskipun termasuk seni tari kreasi yang relatif baru, jaipongan dikembangkan berdasarkan kesenian rakyat yang sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta Ronggeng.
        Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi terbentuknya tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran.
        Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916.
        Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
        Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Subang, Purwakarta, Indramayu) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya. Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan.

(Jaipong)

Minggu, 14 Oktober 2012

Anime (English Language)

      Anime (アニメ) is the absorption of the word "Animation". Anime is a Japanese term for animation. Although the anime is basically not meant specifically for Japanese animation, but most people use the word to distinguish between animated films made ​​in Japan and non-Japanese.
      History of animation work done in Japan beginning with First Experiments in Animation by Bokoten Shimokawa, Koichi Junichi, and Kitayama Seitaro in 1913. Then followed a short film works Oten Shimokawa, titled Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki were completed in 1917 and is the first anime, but still a "silent movie".
(Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki)
      In 1927, the United States managed to create animations by using sound (just background music). Japan then follow the steps, and the first anime to use the sound of music is Kujira, Ofuji Noburo's work. While the first anime that "talk" is titled kuro Nyago a duration of 90 second.

(Kuro Nyago)
      Until the 1960's, anime on television are geared mostly for children. New changes started to occur in the era of the 1970s. Lupin Sensei's anime, called Monkey Punch became anime intended for mature audiences by presenting adult humor and slapstick violence.
Entering the era of the 1980s, anime increasingly popular and more film producers are trying to meet the wishes of the people. This growth is further supported by the emergence of a video cassette media. With the VCR technology, people can obtain their favorite anime in the form of video. It is then encouraged the emergence of an anime version of the video that are sold directly to the public without having first aired on television or known as the OVA (Original Video Animation).


Selasa, 09 Oktober 2012

Anime (Bahasa Indonesia)

      Anime (アニメ) merupakan bahasa serapan dari bahasa inggris "Animation". Anime adalah sebutan untuk animasi khas Jepang. Meskipun pada dasarnya anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang dan non-Jepang.
      Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek  karya Oten Shimokawa berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki yang selesai pada tahun 1917 dan merupakan anime pertama, tetapi masih berupa "film bisu".
(Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki)
      Pada tahun 1927, Amerika Serikat berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (hanya background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang "berbicara" adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago yang berdurasi 90 detik.
(Kuro  Nyago)
      Sampai tahun 1960-an, anime di televisi kebanyakan masih ditujukan untuk anak-anak. Perubahan baru mulai tampak terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punch yaitu Lupin Sansei menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence.
      Memasuki era 1980-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu atau dikenal dengan istilah OVA (Original Video Animation)